Open top menu
Sunday, October 9, 2016
Apa Itu Murji'ah ? Pengertian, Sejarah Paham Murji'ah

Apa itu Murji'ah ? : Pengertian, Sejarah Berdirinya Paham Murji'ah

  1. Sejarah Berdirinya Murji'ah

Pengertian, Sejarah Berdirinya Paham Murji'ah

   Menurut sejarah, berdirinya murji’ah pada akhir abad pertama hijrah. Saat adanya gejolak konflik imamah atau khilafat, pasca khalifah usman bin affan. Lalu berkembang pada khalifah ali bin abi thalib. Semenjak terbunuhnya usman bin affan, konflik yg terjadi antara umat islam semakin meruncing. Konflik terjadi antara syiah (pengikut ali) dan kubu muawiyah cs lalu di akhiri dengan arbitrase atau tafkhim. konflik belum mereda, orang-orang ali yang tidak puas atas keputusan ali mengambil jalan tafkhim dengan muawiyah memilih keluar dan menghukumi kedua belah pihak yang bertafkhim sebagai kafir dan wajib dibunuh. Mereka dikenal kaum khawarij. Dan konflik yg terakhir adalah antara sebagian kelompok ali terhadap ummul mukminin, Siti Aisyah yang menuduh telah menggerakan perlawanan terhadap ali sehingga terjadi perang jamal.

   Di dalam situasi yang semakin panas dan kompleks ini, lahirlah segolongan umat islam yang berusaha melepaskan diri serta menjauhkan diri dari pertikaian, tidak mau mencampuri urusan dan seolah – olah berpangku tangan saja. Kaum ini bila menghadapi semua masalah mereka ditangguhkan ke hadirat Tuhan yang akan menghukumnya dengan adil. Mereka tidak melahirkan sikap politik dalam menghadapi situasi pada waktu itu, sehingga A. Hanafi berpendapat bahwa kelompoK ini bukan termasuk golongan politik dan teologi islam.

2. Pengertian Murji'ah

   Murji’ah dari kata arja’a yang berarti menunda atau mengembalikan, memberi penghargaan, menyerahkan, dan membuat sesuatu mengambil tempat di belakang. Dari pengertian itu dapat di pahami murji’ah adalah suatu golongan umat islam yang berpaham menunda dan menyerahkan segala akibat amal perbuatan manusia di hadapan Allah kelak dengan berharap mendapatkan ampunanya.

3. Doktrin dan Paham Murji'ah

   Lahirnya aliran murji’ah di pelopori oleh hasan bin bilal al-muanani, Abu Salat as-Samauan dan Dhirah bin Umar. Pada perkembangannya dikalangan kaum murji’ah terjadi perpecahan dan perbedaan pendapat, dalam garis besarnya terbagi dua golongan : moderat dan ekstrim. Tokoh murji’ah moderat adalah Al-Hasan Ibnu Muhammad Ibnu Ali Ibn Abi Thalib, Abu Hanifah, Abu Yusuf dan beberapa ahli hadist. Golongan ini tidak menganggap amal shaleh itu kurang penting meskipun amal shaleh bukan bagian rukun iman.

Adapun golongan ekstrim tokohnya antara lain :
  • Al-Jahmi’ah pengikut ajaran ibnu sahwan, pendapatnya bahwa orang islam yang percaya kepada Tuhan kemudian menyatakan dirinya kafir secara lisan, ia tidak menjadi kafir karena iman dan kafir letaknya di dlm hati.
  • As-Sahihihah, Pengikut Abu Hasan Al-Saliki, pendapatnya iman ialah mengetahui  Tuhan dan kufur tidak tahu Tuhan, sebab yang tidak merupakan ibadat kepada Allah, sebab ibadat itu ialah iman kepada Allah dengan arti mengetahui Tuhan.
  • Al-Yunusiyah, pengikut yunus Ibnu Ain An-Nurmairi, pendapatnya melakukan maksiat atau perbuatan jahat, tidak merusak iman seseorang, karena iman adalah ma’rifat kepada Allah SWT.
  • Al-Ghassaniyah, Pengikut Ghasanul kufi, pendapatnya Tuhan melarang makan babi, tetapi karena orang ini tidak tahu, apalagi babi yang diharamkan itu adalah kambing itu, maka orang yang makan babi itu tetap mukmin dan tidak kafir.

Pendapat golongan murji’ah ekstrim di atas timbul karena dilatarbelakangi adanya suatu pengertian bahwa perbuatan atau amal manusia tidak sepenting iman. Kemudian pengertian itu meningkat menjadi ekstrim, yakni imanlah yang penting dan yang menentukan mukmin atau tidaknya seseorang.
Sedangkan al-Baghdadi membagi aliran murji’ah pada tiga golongan besar : 

1. Golongan murji’ah yang dipengaruhi ajaran-ajaran Jabariah, 
2. Golongan murji’ah yang dipengaruhi qodariah, 
3. Golongan murji’ah yang bebas dari jabariyah dan qodariah.

Adapun Doktrin dan pemikiran Murji’ah yang dikembangkan antara lain :
  1. Bidang I’tiqodiyah : tidak akan memberi dasar dan memudaratkan perbuatan maksiat itu terhadap keimanan. Dan begitu sebaliknya.
  2. Bidang Politik : Prinsip-prinsip politik kaum murji’ah dikemukakan sebagai berikut : Dilarang menentang khalifah yang zalim, Baik buruknya sesuatu pemerintahan bukanlah urusan manusia, Tidak mau menjatuhkan hukuman terhadap ali maupun mu’awiyah
  3. Bidang Teologi : Murji’ah mempunyai faham tersendiri berbeda dengan kaum khawarij,           syiah dan ahlussunah wal jama’ah. Adapun pokok-pokok pikirannya dalam bidang teologi adalah       
-   Iman itu mengenal Tuhan dan Rasul-Rasulnya.        
-   Orang beriman dalam hatinya bila berbuat dosa besar orang tersebut masih tetap mukmin.
-   Orang beriman bila ia berbuat dosa besar, maka hukum baginya di tangguhkan sampai dihadapan Allah SWT di hari kiamat.
-   Sebagian kaum murji’ah yang ekstrim beri’tikad, asal seseorang mengakui dalam hati atas wujud Tuhan dan kepada Rosul-Rosulnya maka orang itu disebut mukmin meskipun ia berbicara tentang hal-hal yang menjadikan dia kafir. 

Demikian penjelasan saya tentang pengertian paham aliran murji'ah, bila ada sanggahan atau sesuatu yang salah tolong tulis dalam komen dibawah. masih belajar, dan terus belajar. 

Karena saya yakin kebenaran hanya milik Allah SWT Dzat yang Maha Sempurna. Semoga kita selalu di bawah naungan-Nya.



Sumber : Studi Ilmu Tauhid/Kalam, karangan Mulyono & Bashori
Read more
Thursday, June 18, 2015
Mengenal Salahuddin Al Ayubi Sang Panglima Kejayaan Islam

Mengenal Salahuddin Al Ayubi Sang Panglima Kejayaan IslamSiapa yang tak kenal dengan sosoknya, beliau di lahirkan dengan nama Yusuf bin Najmudin. yang mana Najmudin Ayyub ( ayah sultan salahuddin ) adalah seorang Gubernur Balbek dan pembantu raja suriah Nurrudin Mahmud. Karena kepandainya dalam mengayunkan pedang dalam sebuah peperangan terutama pada perang salib beliau sosok yang paling di segani oleh para pemimpin salib seperti Richard "the lionheart" Raja Inggris yang merakyat. Tapi dengan ditakutinya oleh para pembesar pasukan salib tidak membuat Sultan Salahuddin Al Ayyubi menjadi Angkuh, keras, dan Sombong.

Tapi justru sebaliknya dia adalah sosok orang yang paling lembut, pemimpin yang anti pilih kasih (Nepotisme), tidak pandang siapa saja yang ia bantu, bahkan kepada Raja Richard "The Lion Heart" yang saat itu sebagai pemimpin pasukan salib yang datang untuk merebut kota suci Yerusalem yang saat itu masih dikuasai oleh salahuddin al ayyubi. selain lembut beliau juga penderma suka menyedekahkan barang - barang miliknya kepada orang yang membutuhkan, walaupun beliau difitnah dengan tuduhan yang tidak mendasar tetapi dengan kelembutanya justru orang yang memfitnah itu diberi jubah miliknya. beliau juga pemimpin yang sangat dekat dengan rakyatnya, pemimpin yang anti korupsi, beliau adalah pendiri Dinasti Ayyubiyah Dinasti penerus Fatimiyyah yang lengser di damaskus.

pada tahun 1163 beliau diangkat menjadi Wazir ( gubernur ) menggantikan pamanya Shirkuh yang telah wafat. dengan keahlian beliau dia salahuddin al ayyubi menata kembali perekonomian dan pertahanan di mesir sebelum mulai menyusun rencana merebut baitul maqdis ( Yerusalem ) dari tentara salib. Yang mana dulu Baitul Maqdis menjadi kota yang damai di tempatinya 3 Agama Islam, Nasrani, dan Yahudi. karena kedamaian kota tersebut mulai goyah akibat hasutan orang nasrani yang tidak bertanggung jawab. banyak orang islam yang di yerusalem mendapat perlakuan diskriminatif, dan pembunuhan - pembunuhan yang tidak jelas apa sebabnya, maka itu sultan salahuddin al ayyubi berniat untuk mengembalikan kedamaian yang pernah ada di baitul maqdis.

Tahun makin berlalu perlahan satu demi satu kota - kota yang dikuasai tentara salib berhasil direbut oleh pasukan islam di bawah kepemimpinan salahuddin al ayyubi diantaranya Damaskus, aleppo, Halb dll. atas provokator orang yang tidak bertanggung jawab mengobarkan paus urbanus untuk mengirimi ratusan ribu pasukan salib dan membantai ratusan ribu umat islam yang ada di baitul maqdis dengan kejam. peristiwa ini tercatas dalam sejarah sebagai perang salib pertama.
Mengenal Salahuddin Al Ayubi Sang Panglima Kejayaan Islam
Mendengar kabar itu Salahuddin memimpin ratusan ribu pasukan islam ke baitul maqdis. terjadilah pertempuran di hittin yang mana di menangkan oleh pasukan muslim. peristiwa ini disebut sebagai peristiwa perang salib ke 2. 2 bulan dengan perang yang sengit akhirnya baitul maqdis berhasil di rebut oleh pasukan muslimin, dan mengembalikan lagi kedamaian yang telah direnggut oleh orang nasrani. berita jatuhnya baitul maqdis telah membuat geger orang - orang eropa. Langsung berlanjut perang salib ke 3 yang dipimpin oleh Frederick Barbarossa ( raja jerman ), philip augustus ( raja perancis ), dan Richard "The Lion Heart" (raja Inggris). peperangan berlangsung sangat lama dan pada akhirnya baitul maqdis dapat dipertahankan dan terjadi gencatan senjata.

pada tahun 1192 Raja Richard dan Shalahuddin Al Ayyubi menandatangani perjanjian damai yang isinya membagi wilayah palestina menjadi 2 wilayah : daerah pesisir laut tengah di huni orang kristen, dan perkotaan di huni orang islam.

Setahun kemudian tepatnya 4 Maret 1193, Sultan Salahuddin Al Ayyubi wafat di Damaskus, Suriah. Menjelang Wafatnya beliau tidak memiliki harta padahal beliau adalah seorang raja.

Itulah Sepenggal kisah Sultan Salahuddin Al Ayyubi Semoga kita dapat mengambil Hikmah yang terkandung di dalam kehidupan beliau.


  
Read more
Wednesday, June 17, 2015
Kesesatan Jemaat Islam Nusantara ( JIN ) Menurut Habib Rizieq

Sejak Rosulullah SAW wafat, lalu kepemimpinan di pimpin oleh Khalifah Abu bakar Asshidiq RA. banyak orang yang anti islam menggunakan kesempatan tersebut, mereka beranggapan dengan wafatnya Rosulullah SAW, maka berakhir juga masa islam di dunia. 

Dengan dasar itu Musailamah Al Kazab ( Pendusta ) mengaku sebagai Nabi untuk menggantikan Rosulullah SAW yang sudah tiada. dengan sihirnya Musailamah dapat mempengaruhi orang muslim di Jazirah Arab seolah - olah itu adalah mukjizat dari Allah. Mendengar berita tersebut Khalifah Abu bakar RA mengirim pasukan islam yang di pimpin Khalid bin Walid untuk menumpas para penyesat agama tersebut. 

Kesesatan Jemaat Islam Nusantara
Foto habib Rizieq
Itu adalah salah satu contoh aliran sesat yang terjadi pada zaman kekhalifaan islam. zaman semakin berlalu aliran sesat semakin banyak ragam dan jenisnya, tidak terkecuali di indonesia. Dan baru - baru ini beberapa situs islam seperti : eramuslim.com dan suara islam.com memberitakan tentang kesesatan Jemaat Islam Nusantara atau disingkat ( JIN ). pernyataan tersebut tersebut di kemukakan oleh ketua FPI Habib Rizieq berikut adalah  


pernyataan tersebut :

1.    Islam Pendatang
Bagi JIN bahwa Islam di Indonesia adalah “pendatang” dari Arab yang “numpang”, bukan agama “asli” bangsa Indonesia.
Tanggapan : Islam adalah agama asli yang turun dari langit untuk seluruh penduduk bumi, karena Islam datang dari Allah Swt sang pemilik alam semesta, sehingga Islam di mana saja di atas bumi Allah Swt akan selalu menjadi agama “asli” yang “pribumi”, dan tidak akan pernah jadi “pendatang”.
Jadi, Islam bukan dari Arab, tapi dari langit yang diturunkan pertama kali di tengah orang Arab, kemudian disebarkan ke seluruh dunia.
2. Pribumisasi Islam
Islam sebagai pendatang dari Arab harus tunduk dan patuh kepada Indonesia selaku pribumi, sehingga Islam harus siap “dipribumisasikan” agar tunduk kepada budaya setempat.
Karenanya, tidak boleh lagi ada istilah “Islamisasi Indonesia”, tapi yang mesti dilaksanakan adalah “Indonesia-isasi Islam”. Jadi, jangan pernah katakan “Indonesia negara Islam”, tapi katakanlah “Islam ada di Indonesia”.
Tanggapan : jika pola pikir ini benar, maka Islam di China mesti di-China-isasi, dan Islam di India mesti
di-India-isasi, serta Islam di Amerika juga mesti di-Amerika-isasi, dan seterusnya, sehingga Islam di dunia jadi bermacam-macam dan berjenis-jenis sesuai negerinya.
Jika mundur lagi ke belakang, mestinya saat Islam ada di tengah masyarakat jahiliyyah, maka Islam harus di-jahiliyyah-isasi.
Jelas, pola pikir di atas ngawur dan tidak ilmiah, bahkan sesat menyesatkan.
3. Tolak Arabisasi
Islam yang ada di Indonesia selama ini adalah “Islam Arab”, sehingga budaya Nusantara terancam dan tergerus oleh Arabisasi.
Karenanya, di Indonesia semua budaya Arab yang menyusup dalam Islam harus diganti dengan budaya Nusantara, sehingga ke depan terwujud “Islam Nusantara” yang khas bagi bangsa Indonesia.
Intinya, JIN menolak semua budaya Islam yang beraroma Arab, karena dalam pandangan mereka semua itu adalah “Arabisasi Islam”, sehingga perlu ada gerakan “Indonesia-isasi Islam” di Nusantara.
Tanggapan : Rasulullah Saw diutus di tengah bangsa Arab untuk meng-Islam-kan Arab, bukan meng-Arab-kan Islam. Bahkan untuk meng-Islam-kan seluruh bangsa-bangsa di dunia, bukan untuk meng-Arab-kan mereka.
Jadi, tidak ada Arabisasi dalam Islam, yang ada adalah Islamisasi segenap umat manusia.
4. Ambil Islam Buang Arab
Islam sebagai pendatang dari Arab tidak boleh mengatur apalagi menjajah Indonesia, tapi Islam harus tunduk dan patuh kepada Indonesia selaku pribumi.
Karenanya, bangsa Indonesia boleh ambil budaya Islam, tapi wajib tolak budaya Arab, agar supaya budaya Nusantara tidak terjajah dan tidak pula tergerus oleh budaya Arab.
Tanggapan : ini adalah propaganda busuk JIN yang ingin menolak budaya Islam dengan “dalih” budaya Arab. Pada akhirnya nanti, semua ajaran Islam yang ditolak dan tidak disukai JIN, akan dikatakan sebagai “budaya Arab”.
Dan propaganda ini sangat berbahaya, karena menumbuh-suburkan sikap rasis dan fasis, serta melahirkan sikap anti Arab, yang pada akhirnya mengkristal jadi anti Islam.
5. Ambil Islam Buang jilbab
Menurut JIN bahwa jilbab adalah budaya Arab karena merupakan pakaian wanita Arab, sehingga harus diganti dengan pakaian adat Nusantara.
Tanggapan : JIN buta sejarah, karena di zaman jahiliyyah, masyarakat Arab tidak kenal jilbab, dan wanita Arab tidak berjilbab. Bahkan wanita Arab saat itu terkenal dengan pakaian yang umbar aurat dan pamer kecantikan, serta tradisi tari perut yang buka puser dan paha.
Lalu datang Islam mewajibkan wanita muslimah untuk berjilbab menutup aurat, sehingga wanita muslimah jadi berbeda dengan wanita musyrikah. Dengan demikian, jilbab adalah busana Islam bukan busana Arab, dan jilbab adalah kewajiban agama bukan tradisi dan budaya.
6. Ambil Islam Buang Salam
Ucapan “Assalaamu ‘alaikum” adalah budaya Arab, sehingga harus diganti dengan “salam sejahtera” agar bernuansa Nusantara dan lebih menunjukkan jatidiri bangsa Indonesia.
Tanggapan : lagi-lagi JIN buta sejarah, karena di zaman jahiliyyah, salam masyarakat Arab adalah “wa shobaahaah”, bukan “Assalaamu ‘alaikum”.
Lalu datang Islam yang mengajarkan umatnya salam syar’i antar kaum muslimin, yaitu “Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullaahi wa barokaatuh”. Jadi, “Assalaamu ‘alaikum” adalah “tahiyyatul Islam” bukan “tahiyyatul ‘Arab.”
7. Ambil tilawah Quran buang langgam Arabnya
Termasuk baca Alquran tidak perlu lagi dengan langgam Arab, tapi sudah saatnya diganti dengan langgam Nusantara seperti langgam Jawa dan Sunda atau lainnya, agar supaya lebih Indonesia.
Tanggapan : membaca Alquran dengan langgam Arab bukan kemauan orang Arab, akan tetapi perintah Allah Swt dan Rasulullah Saw.
Dan karena Alquran diturunkan dalam bahasa Arab, tentu membacanya harus dengan langgam Arab, agar sesuai dengan intonasi makna dan arti. Dan itu pun tidak tiap langgam Arab boleh untuk tilawah Alquran.
Langgam gambus dan langgam qashidah berasal dari Arab, tapi tidak boleh digunakan untuk tilawah Alquran, karena keduanya adalah langgam seni dan budaya serta musik dan hiburan.
Apalagi langgam tari perut yang merupakan langgam seni dan budaya Arab untuk pertunjukan maksiat, lebih tidak boleh digunakan untuk tilawah Alquran.
Karenanya, membaca Alquran dengan langgam selain Arab tidak diperkenankan, karena memang tidak sesuai dengan pakem bahasa Arab, sehingga tidak akan sesuai dengan intonasi makna dan arti.
Apalagi dengan langgam seni dan budaya selain Arab yang digunakan untuk hiburan dan pertunjukan, seperti langgam dalang pewayangan, langgam sinden jaipongan, langgam gambang kromong, dan sebagainya, tentu lebih tidak boleh lagi.
Allah Swt telah menganugerahkan bangsa Indonesia kefasihan dalam lisan Arab, sehingga dari Sabang sampai Merauke, orang dewasa maupun anak-anak, sangat fasih dalam mengucapkan lafzhul jalalah “Allah” dan aneka dzikir seperti “Subhanallah wal hamdulillaah wa laa ilaaha illallaah wallaahu akbar.” dan mereka pun sangat fasih juga dalam membaca Alquran.
Bahkan bangsa Indonesia sangat ahli dalam ilmu tajwid dan amat piawai dalam tilawatil Alquran dengan langgam Arab, sehingga di hampir setiap Musabaqah Tilawatil Qur’an internasional, para qori Indonesia banyak sukses dan berhasil keluar jadi juara dunia tilawah.
Karenanya, pembacaan Alquran dengan langgam dalang pewayangan adalah “kemunduran”, di mana bangsa Indonesia yang sudah sangat maju dalam tilawatil Qur’an, hingga mengungguli bangsa Arab sekali pun, lalu dibawa mundur jauh ke alam mitos pewayangan di zaman semar dan petruk.
8. Ambil Alquran buang bahasa Arabnya
Baca Alquran tidak mesti dengan bahasa Arab, tapi cukup dengan terjemah Indonesianya saja, agar umat Islam Indonesia bisa langsung menyimak dan memahami makna dan arti ayat-ayat yang dibaca.
Tanggapan : inilah tujuan sebenarnya dari propaganda JIN yaitu menjauhkan Alquran dari umat Islam, karena mereka paham betul bahwa ruh dan jiwa Islam adalah Alquran.
Bagi JIN, siapa ingin hancurkan dan lenyapkan Islam, hancurkan dan lenyapkanlah Alqurannya. Jadi jelas sudah, bahwa yang diserang JIN sebenarnya bukan Arab, tapi Islam.
Karenanya, selain yang sudah disebutkan di atas, JIN juga melakukan aneka ragam propaganda anti Arabisasi untuk merealisasikan tujuan busuknya, antara lain :
Pertama, menolak istilah-istilah yang diambil dari bahasa Arab, hingga sebutan abi dan ummi pun mereka kritisi, sehingga harus diganti dengan istilah-istilah Indonesia, tapi lucunya mereka alergi dengan istilah Arab namun sangat suka dan amat fasih menggunakan istilah-istilah Barat.
Kedua, menolak penamaan anak dengan nama-nama Islam yang diambil daribahasa Arab, sehingga anak Indonesia harus diberi nama Indonesia. Tapi lucunya mereka senang dan bangga dengan penamaan anak Indonesia dengan nama-nama barat dengan dalih lebih modern, walau pun bukan nama Indonesia.
Ketiga, bahkan mulai ada rumor penolakan terhadap pengafanan mayit dengan kain putih karena beraroma tradisi Arab, sehingga perlu diganti dengan kain batik agar kental aroma Indonesia.
Bahkan mereka mulai tertarik dengan pakaian jas dan dasi barat buat mayit sebagaimana pengurusan jenazah non-Islam, dengan dalih jauh lebih keren dan rapih ketimbang “pocong”, walau bukan budaya Indonesia.
Berikut pernyataan yang saya ambil dari eramuslim.com dan suara islam.com
Dengan semakin majunya zaman, dan paham yang berkembang saat ini. bukan berarti agama harus di modernisasi juga, justru agama yang benar-benar lurus itu adalah agama yang diturunkan oleh Allah melalui malaikat jibril kepada Nabi Besar Muhammad SAW, dan benar - benar murni tidak ada penambahan kalimat atau kata - kata yang sudah ada. Demikian Artikel dari saya kalau ada kesalahan mohon maaf, saya juga disini masih belajar dari anda semua yang membaca disini. Terima kasih, MARHABAN YA RAMADHAN.
Read more
Saturday, January 31, 2015
4 Grup Band Metal Yang Islami! Musik Metal Yang Sesungguhnya

Band Metal Islam - Band metal pasti di benak anda identik dengan Syetan, Penjahat, Kekerasan, dll. Tetapi tahukah anda jika band metal juga ada yang ber temakan religi pasti anda baru tahu atau bahkan sudah tahu, mungkin jika anda belum tahu anda bisa profil 4 Grup band Metal Yang Islami

1. Punk Muslim

Band Metal Islam
Apa yang terbayang jika mendengar kata "PUNK" Narkoba, anarkisme, Rambut Punk, Gelandangan, Tidak jelas. Namun bayangan tersebut tidak akan ditemukan bila bertemu dengan komunitas Punk Muslim. Punk Muslim berdiri sekitar tahun 2009, komunitas ini terbentuk berawal dari band punk yang bernama Ideologi Islam yang didirikan oleh budi chaeroni.

2. Purgatory

Yang kedua yaitu Purgatory. Purgatory adalah sebuah band death metal asal jakarta yang dibentuk oleh Lutfi sang gitaris dan adiknya Al yang seorang drumer juga di band yang sama. yang membuat band ini berbeda dengan band death metal yang lain adalah lirik atau lagu yang dibawakan yang bernafaskan islami seperti ajaran agama islam, dakwah islam, perang uhud dll.

Band Metal Islam
Selain lirik lagunya yang islami seperti M.O.G.S.A.W , Lambang yang mereka gunakan juga sangat islami sekali berbeda dengan band metal lain yang menggunakan bintang terbalik sebagai lambangnya. Purgatory menggunakan bulan bintang dan kaligrafi dalam logonya. Dalam dunia musik metal atau undeground biasanya dilambangkan salam dengan tangan yang mirip seperti kepala domba. Tapi , lain halnya dengan band purgatory ini. Mereka menjadikan “one finger movement” sebagai salamnya yaitu salam satu jari yang artinya “satu” itu berarti bertauhid. berikut adalah nama-nama pemain band yang masih aktif: L.T.F - Gitar, Al - Drum, Apit - Growl, Bone - Bass, Sandman - Vokal, D'Jackal - DJ/ Sampling/ Programming, BadArt - Gitar.

3. The Roots Of Madinah

Band Metal Islam
Dari namanya "madinah" pasti anda sedikit punya pandangan terhadap band metal madinah. The Roots Of Madinah berdiri pada tanggal 24 mei 2008, yang berawal dari 3 orang teman lama yang bersatu kembali setelah sekian tahun berpisah ditelan kesibukan masing masing. Mereka adalah Thufail Al Ghifari, Udenkox Hermawan dan Arif Attack. salah satu personil The Roots Of Madinah yaitu Thufail Al Ghifari adalah salah seorang hiphop nasional Kedua albumnya sudah memberi warna tersendiri dalam perjalanan eksistensinya.

Walau aransemen music di album Syair Perang Panjang sempat mendapat banyak cercaan dari komunitas hiphopindo, ditambah syair – syair islam yang tajam, tegas dan sangat agresif membuat Thufail sering dicap rapper islam garis keras bahkan hingga saat ini masih banyak yang memberikan penilaian tersebut. Tidak seperti kita yang terlahir sudah muslim Thufail Al Ghifari terlahir dari pasangan Pendeta, masuk islam tahun 2002 setelah melewati proses pemikiran dan pencarian jati diri yang panjang. 

4. Tengkorak

Band Metal Islam
Dan yang terakhir adalah Tengkorak mungkin sebagian dari sahabat muslim sudah tahu dengan band yang satu ini, Band ini didirikan pada akhir tahun 1993 oleh  Ombat, Danang, dan Yoyok. Band ini mengusung aliran Heavy Metal dan Death Metal. Tengkorak merupakan grup musik Grindcore pertama di Indonesia. Bahkan album-album Tengkorak sudah beredar di Jepang, dan Eropa, Amerika, Australia, dan Timur Tengah. Tahun 2005-2006 saja 3-4 album Tengkorak tersebar di 29 negara di dunia. Tengkorak berpesan kepada para penggemar, "kami sebagai musisi Tengkorak mengharap setiap fans agar jangan terlena dengan aliran musik yang mengarah kepada dekadens moral. Bahwa bermusik itu harus tetap jujur, sesuai hatinurani. Kalau kita senang musik keras, kita sesuaikan dengan dan alam Indonesia yang mempunyai tata-sopan-santun, tatakrama, akhlak ketimuran dan sebagai orang muslim yang baik".

Band Metal Islam Yang membuat Tengkorak berbeda dengan band-band heavy metal lain terletak pada prinsip dan idealisme Islam dan anti-Zionis yang diusungnya. Meski tampil urakan, soal prinsip, bagi Ombat dkk, adalah nomor satu. Ketika azan berkumandang, mereka menghentikan aktivitasnya dan salat terlebih dahulu. Bagi mereka, Islam tetap nomor satu jika dibandingkan dengan apa pun. 
Berbeda dengan lirik lagu metal lain yang bertema anti Tuhan, memuja setan dan kebebasan. Lirik-lirik lagu Tengkorak bersumber dari sirah nabawi, Alquran, dan hadis. Menurut Ombat, itu adalah perjuangan anak band underground untuk berjihad dengan musik.

Salah satu personil band tengkorak adalah Ombat, selain jadi Vokalis Band, Ombat juga menjadi kuasa hukum terpidana kasus terorisme Muhammad Jibril. Pria kelahiran Jakarta, 11 April 1973, itu juga anggota aktif Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sekaligus direktur utama PT Sebelas April Lian Mipro yang bergerak di bidang event organizer, promotor, dan merchandise. Tengkorak menggagas tren baru, yakni mengganti salam metal dengan salam satu jari. Gerakan dengan menunjukkan jari telunjuk ke arah langit itu telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan diikuti jutaan pencinta musik metal di Asia Tenggara dan Timur Tengah. "Itu berarti tauhid, yakni percaya kepada satu Tuhan: Allah," ujar ombat.



 Kesimpulan : Jalan dakwah bisa ditempuh dari mana saja, demi menyebarkan agama islam pedakwah harus berani mengadapi tantangan atau ujian yang di berikan kepada ALLAH SWT, guna untuk meningkatkan derajat manusia di Sisinya. SALAM TAUHID!




Read more
Monday, December 8, 2014
kisah teladan islam : Panglima Rubai Bin Amir - Islam Itu Indah Sekali Blog

Kisah Teladan Panglima Ruba’I Bin Amir


Ibnu katsir dalam karyanya Al-bidayah wa an an-nihayah menceritakan, mughirah bin Syu’bah pernah diutus oleh Panglima Sa’ad Bin Abi Waqash, untuk mendatangi kerajaan Persia yang masih menganut kerajaan majusi. Rustum adalah panglima Persia yang sangat di segani seperti gadjah mada patihnya kerajaan majapahit.

Ketika mughirah tiba di istana, panglima perang Rustum bertanya ”untuk apa kamu datang ke kerajaanku, apakah ingin mengusai kerajaan kami,”
 seketika Mughirah menjawab:,”Dunia bukanlah tujuan kami. Cita-cita dan tujuan kami adalah akhirat Allah kepadamu rasul dan dia berkata kepadanya ( yang maknanya ) : Aku telah memberikan kekuasaan kepada kaum ini ( kaum muslim ) atas orang-orang yang tidak tunduk pada agama-Ku.”

Kemudian Raja lagi:”mahua ad-dien? ( Agama apakah itu ? )”
                Mughirah menjawab,”pilar yang tegak di atasnya kesaksian, bahwa tidak ada tuhan yang disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, serta pengakuan atas semua yang datang dari-Nya.”

Setelah peristiwa tersebut, Sebelum terjadi peperangan Qadisiyah ( Antara pasukan Muslim dengan pasukan Persia ), panglima Rustam memberi undangan agar panglima Sa’ad bin Abi Waqash mengutus orang untuk datang sebagai tamu kenegaraan. Kemudian salah seorang prajurit muslim bernama Ruba’I bin Amir, dikirim oleh Sa’ad bin Abi Waqash untuk menghadap panglima Rustum kembali. Dengan mengendarai seekor kuda, Ruba’i melaju cepat menuju perkemahan Rustum di perbatasan. Setibanya di lokasi, Ruba’i bin Amir berhadapan dengan semua pembesar militer yang berpakaian kenegaraan. Forum mereka di hiasi dengan hamparan karpet merah berbahan sutera, jendral Rustum di podium militernya. Ia memakai atribut berbahan emas yang dihiasi dengan batu permata yang serba mahal. Sebaliknya, Ruba’i bin Amir, hanya mengenakan pakaian berbahan kasar dan sederhana.

Dari kejauhan, ringkikan suara kuda Ruba’I sudah menggetarkan setiap yang mendengarnya, dengan berbekal tombak dan perisai umumnya tentara kala itu, Ruba’i bin Amir masuk ke perkampungan kemah petinggi militer, tanpa menghiraukan penjagaan ketat yang menakutkan. Ruba’i terus masuk dengan menunggangi kuda dan membiarkan kaki kuda mengotori hamparan karpet merah symbol kenegaraan.

Mendengar rinkikan kuda yang mencirikan kuda istimewa, Rustam tersenyum bahwa utusan panglima Sa’ad bin Abi Waqash telah tiba, sebab jauh hari dia sudah memerintahkan untuk memasang besi portal setinggi setengah badan. Dengan memasang portal besi setengah badan ini, Rustum berharap utusan militer muslim ini mau tidak mau berjalan menghadap dirinya dengan membungkuk-kan badan. Namun diplomasi praksis Ruba’i  bin Amir tidak kalah tegas dan cerdik. Menyaksikan fakta ada portal di hadapannya, ruba’i kemudian membalikan badan, lalu berjalan mundur seraya membungkukan badanya, sehingga pantat-nya membokongi rustum sang panglima Persia. Ruba’i terus berjalan kedepan dengan posisi membelakangi sambil menyeret tombaknya, dengan demikian seketika juga hamparan karpet merah terkoyak-koyak tata-letaknya. Menyaksikan peristiwa itu

para jendral militer berseru : “Letakan senjata itu!’
Ruba’i menjawab, “Aku datang kemari tidak lain hanyalah atas undangan kalian. Jika kalian senang, biarkan aku dalam keadanku, seperti ini, atau kalau tidak , aku akan pulang.”

Kemudian Rustum menengahi : “Biarkan ia menghadap!” Akhirnya, Ruba’i menghadap panglima Rustum, dengan tombak masuk hamparan karpet merah. Dan seketika itu pula karpet terkoyak-koyak. Mereka bertanya,”Apakah yang mendorongmu masuk daerah kami?”. “Allah SWT telah mengutus kami untuk membebaskan manusia dari memperhambakan diri kepada selain Allah, dan melepaskan belenggu duniawi menuju dunia bebas, dan dari agama yang sesat menuju keadilan Islam.

Jawaban Ruba’i, ini menegaskan semangat dakwah adalah karena Allah SWT bukan bermotif politis, kekuasaan atau ekonomi. Seperti ditegaskan di firman Allah, agar semua hal di motifkan karena Allah semata: “Sesungguhnya Shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah .” (QS. AL-An’am : 162-163 ).


Read more